tag:

Sunday, December 18, 2005

Sepucuk surat untuk "dia"

Dear "someone",

Hai... Apa kabar? Semoga kamu baik-baik saja... Meskipun kamu terlihat banyak masalah belakangan ini. Aku hanya bisa menebak dari guratan di wajahmu yang menandakan bahwa kamu sedang menghadapi banyak sekali masalah. Aku tidak bisa memastikannya karena kamu tidak pernah mau memberitahu aku. Kamu sangat tertutup. Dan aku tahu. Kamu tertutup hanya kepadaku saja. Tidak dengan teman-temanmu yang lain. Kecewa? Tentu aku kecewa. Bahkan sangat kecewa. Bukan hanya kecewa, melainkan juga sedih dan stress. Karena kamu merupakan masalah yang baru buatku. Entah kenapa, aku selalu memikirkanmu. Aku selalu teringat padamu. Itu yang membuatku kecewa, sedih, dan stress. Aku tidak tahu, apakah kamu mengetahuinya atau tidak. tapi sebentar lagi kamu akan tahu. Akan tahu yang sebenarnya.
Sekarang, aku ingin membicarakan tentang hubungan kita akhir-akhir ini. Aku tahu ( tapi mungkin bisa salah ) bahwa sudah beberapa hari ini, kamu menjauhi aku. Aku tidak mengetahui apa sebabnya karena kamu tidak mau memberitahukannya. Tapi aku mengerti kalau kamu tidak mau terbuka sama aku. Tapi aku tidak mengerti kalau kamu juga sampai menjauhi aku. Apakah kamu tahu bahwa selama kamu menjauhi aku, aku merasa sangat terpojokkan dengan teman-teman sekelompok kita? Sangat sedih ketika sekilas aku melihat kalian berbisik-bisik dibelakangku. Dan ketika sekilas aku mendengar bahwa semuanya tahu kecuali aku. Dianggap apa aku ini? Dan kadang aku berpikir bahwa kalian sedang membicarakan aku. Mungkin bukan hanya aku yang beranggapan seperti itu tetapi orang lain juga bisa berangapan yang sama dengan aku. Berbisik-bisik dan semua tahu kecuali aku...Tahukah kamu kalau selama ini aku sedih dan kecewa? Ingin rasanya marah. Tapi tidak bisa karena aku sayang sama kamu. Aku mengkhawatirkan kamu. Mungkin kamu menjauhi aku karena aku telah berbuat salah sama kamu. Tapi aku tidak tahu apa salahku. Dan sekarang, dengan kerendahan hati, aku ingin meminta maaf jika aku pernah membuat kamu marah dan tersinggung. Aku sungguh minta maaf.
Sampai saat ini, aku tidak tahu apakah aku masih ingin melanjutkan perjuanganku. Tapi dengan sikapmu yang seperti itu. Aku rasa aku akan berhenti sampai disini. Aku tidak mau bertepuk sebelah tangan. dan sekarang, lewat surat ini, aku sudah menyatakan perasaan yang ada di dalam hatiku. Aku belum ingin berterus terang karena aku ingin bahwa suatu hubungan dijalani dengan serius, bukan untuk main-main semata. Oleh sebab itu, jika sekarang saja sudah begini, bagaimana nantinya?Surat ini hanya aku simpan di dalam hati. Mudah-mudahan kamu mau dan dapat membacanya.


With Love,

BeD

0 Comments:

Post a Comment

<< Home